Jumat, 03 Maret 2017

TEKNIK PENILAIAN PENGETAHUAN
“PENUGASAN”

1. LATAR BELAKANG
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada silabus.
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Untuk itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru merupakan hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan batas standar minimal nilai Ujian Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara bertahap satuan pendidikan terus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil belajar.
Berbagai teknik penilaian pada kompetensi pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Namun tidak menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai, misalnya portofolio dan observasi. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimY3dGRaN81_XK2hN17k9jCcooY5ZjwSf68F5MHzokprHwsXt2nD2GBrcxRWwq1T5eo678AiBynNJn0oveNqU0epREZxSK-orIVZ5U6a9UYMPG_SySQiC-qZmlet_BOxNKEMcioC1_Da4/s1600/gambar+9.png


2. PERMASALAHAN
            Untuk mengumpulkan informasi terkait penilaian pengetahuan pada aspek penugasan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.  Apa yang dimaksud dengan penugasan ?
2.  Apa saja hal yg harus diperhatikan pada perencanaan penugasan ?
3.  Bagaimana acuan kualitas tugas pada kategori penugasan ?

3. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur atau memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan yang berfungsi untuk penilaian dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan penugasan sebagai metode penugasan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang diberikan sebelum atau selama proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan, yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di luar sekolah. Pada prinsipnya, penilaian melalui pendekatan penugasan adalah menilai hasil (produk) dari penugasan tersebut

Ø  PERENCANAAN PENUGASAN:
a)  menentukan kompetensi yang akan dinilai
b)  menetapkan tugas yang akan dibuat siswa
c)  menentukan rencana pengerjaan tugas apakah individual atau kelompok;
d)  menetapkan pendekatan yang dibunakan dalam pendkoran, apakah secara holistik  
     atau analitis (penskoran secara holistik berdasarkan kesan keseluruhan dari tugas,
     sedangkan analitik berdasakran aspek-aspek yang lebih rinci tentang tugas)
e)  menetapkan batas waktu pengerjaan tugas,
f)  merumuskan tahapan pelaksanaan tugas,
g) menetapkan kriteria penilaian tugas,
h) menyusun rubrik penilaian tugas, dan
i)  menyusun daftar cek atau rating scale sebagai pedoman observasi terhadap    
    tampilan tugas peserta didik jika diperlukan.
Ø  PELAKSANAAN PENUGASAN:
a)   Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
b)   Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai melalui tugas tersebut.
c)   Menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik.
d)   Menyampaikan task/tugas tertulis jika diperlukan, task/tugas tertulis terutama  
      diperlukan untuk tugas-tugas yang lebih kompleks.
e)   Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas.
f)   Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang dikerjakan 
      secara kelompok.
g)   Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
h)   Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
i)    Memetakan kompetensi peserta didik berdasarkan rubrik.
j)    Memberikan umpan balik kepada peserta didik sesuai dengan hasil deskripsi data  
      yang diperoleh dari instrumen pengamatan paling lama 7 (tujuh) hari dari
      penyelesaian tugas.

Ø  Acuan Kualitas Tugas:
a)  Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
b)  Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
c)  Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari  
     pembelajaran mandiri.
d)  Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
e)  Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.

Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok. Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota. Tugas harus bersifat adil (tidak berdasarkan gender atau latar belakang sosial ekonomi). Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
Contoh  Instrumen Penugasan
1.         Kompetensi Inti                 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.         Kompetensi Dasar             :
2.2   Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti kepada orangtua dan guru
       3.        Jenis tugas                          :  kelompok
       4.       Tanggal pemberian tugas    :  15 Juli 2017
       5.     Waktu pelaksanaan             :  17 s.d 20 Juli 2017
       6.       Batas waktu pengumpulan  :  21 Juli 2017
       7.       Deskripsi tugas                    :  Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti kepada guru
       8.    Bentuk tugas                       :  mencari/menemukan figur yang perilaku hormat dan     
                                                             berbakti  kepada guru
9.    Tempat                                :  lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal
10.  Waktu                                  :  di luar jam pelajaran
11.  Target                                  : figur yang perilaku hormat dan berbakti kepada guru
12.  Jumlah orang                       : minimal 5 orang
13.  Bentuk laporan                    : dokumentasi
14.  Bukti fisik                            : terlampir





Kamis, 22 September 2016

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013

 
1.             LATAR BELAKANG

Mulai tahun pelajaran 2013/2014, Pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang yang dikenal dengan nama Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pada pembelajaran berbasis aktivitas. Hal ini berimplikasi bahwa penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk memperoleh data dan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian juga digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan penilaian proses (formatif) dan hasil belajar (sumatif) berdasarkan Kurikulum 2013 pada tingkat SD sebagian pendidik (guru) merasakan penilaian sebagai beban terutama dalam hal melakukan teknik dan prosedur, pengolahan dan pelaporan hasil penilaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan pendidik agar penilaian lebih bermakna dan implementatif dalam merencanakan, melaksanakan, mengolah, melaporkan hasil penilaian, adalah sebagai berikut.
1.    Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan  belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
2.    Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
3.    Sistem penilaian direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian, sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk:
a.       Mengetahui pencapaian Kompetensi Peserta Didik;
b.      Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
c.       Memperbaiki proses pembelajaran.
4.    Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa perbaikan proses pembelajaran, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensi dibawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5.         Sistem penilaian terpadu dimana penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran sehingga harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.


2.             PERMASALAHAN

Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik terkait penilaian sikap (afektif) dan penilaian keterampilan (psikomotorik), maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.           Apa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam merencanakan penilaian sikap (afektif) ?
2.           Apa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam melaksanakan penilaian sikap (afektif) ?
3.           Apa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengolah penilaian sikap (afektif) ?
4.           Apa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam merencanakan penilaian keterampilan (psikomotorik) ?
5.           Apa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam melaksanakan penilaian keterampilan (psikomotorik) ?
6.           Apa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengolah penilaian keterampilan (psikomotorik)?


3.             PEMBAHASAN


1.       Penilaian Sikap (Afektif)
Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari penilaian keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan untuk membina perilaku sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan proses pembelajaran.
Penilaian sikap di sekolah dasar dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran agama, PJOK, dan pembina ekstrakurikuler. Teknik penilaian yang digunakan meliputi: observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record) sebagai unsur penilaian utama. Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.






Gambar skema Penilaian Sikap (Afektif)

Dalam penilaian sikap, diasumsikan setiap peserta didik memiliki karakter dan perilaku yang baik, sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang menonjol maka nilai sikap peserta didik tersebut adalah baik, dan sesuai dengan indikator yang diharapkan. Perilaku menonjol (sangat baik/kurang baik) yang dijumpai selama proses pembelajaran dimasukkan ke dalam catatan pendidik. Selanjutnya, untuk menambah informasi, guru kelas mengumpulkan data dari hasil penilaian sikap yang dilakukan oleh guru muatan pelajaran lainnya, kemudian merangkum menjadi deskripsi (bukan angka atau skala).
1.1.        Perencanaan
Perencanaan penilaian sikap dilakukan berdasarkan KI-1 dan KI-2. Gurumerencanakan dan menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Pada penilaian sikap di luar pembelajaran guru dapat mengamati sikap lain yang muncul secara natural.
Langkah-langkah perencanaan penilaian sikap adalah sebagai berikut :
1.              Menentukan sikap yang akan dikembangkan di sekolah mengacu pada KI-1 dan KI-2.
2.        Menentukan indikator sesuai dengan kompetensi sikap yang akan dikembangkan. Contoh, sikap pada KI-1 dan indikator-indikatornya yang dapat dikembangkan sebagai berikut :
a.       Ketaatan beribadah
Ø  Perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
Ø  Mau mengajak teman seagamanya untuk melakukan ibadah bersama,
Ø  Mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan sekolah,
Ø  Melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama, misalnya: sholat, puasa.
Ø  Merayakan hari besar agama,
Ø  Melaksanakan ibadah tepat waktu.

b.      Berperilaku syukur
Ø  Perilaku menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan,
Ø  Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka,
Ø  Bersyukur atas pemberian orang lain,
Ø  Mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta,
Ø  Menjaga kelestarian alam, tidak merusak tanaman,
Ø  Tidak mengeluh,
Ø  Selalu merasa gembira dalam segala hal,

c.       Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
Ø  Perilaku yang menunjukkan selalu berdoa sebelum atau sesudah melakukan tugas atau      pekerjaan,
Ø  Berdoa sebelum makan,
Ø  Berdoa ketika pelajaran selesai,
Ø  Mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan,
Ø  Mengingatkan teman untuk selalu berdoa,

d.      Toleransi dalam beribadah
Ø  Tindakan yang menghargai perbedaan dalam beribadah,
Ø  Menghormati teman yang berbeda agama,
Ø  Berteman tanpa membedakan agama,
Ø  Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah,
Ø  Menghormati hari besar keagamaan lain,
Ø  Tidak menjelekkan ajaran agama lain.

Contoh sikap pada KI-2 dan indikator-indikatornya yang dapat dikembangkan sebagai berikut :
a.       Jujur
Ø  Tidak mau berbohong atau tidak mencontek,
o   Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, tanpa menjiplak tugas orang lain,
o   Mengerjakan soal penilaian tanpa mencontek,
Ø  Mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi atau yang dialaminya dalam kehidupan       sehari-hari,
Ø  Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan,
Ø  Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan,
Ø  Mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat teman,

b.      Disiplin
Ø  Mengikuti peraturan yang ada di sekolah,
Ø  Tertib dalam melakspeserta didikan tugas,
Ø  Hadir di sekolah tepat waktu,
Ø  Masuk kelas tepat waktu,
Ø  Memakai pakaian seragam lengkap dan rapi,
Ø  Tertib mentaati peraturan sekolah,
Ø  Melaksanakan piket kebersihan kelas,
Ø  Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu,
Ø  Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik,
Ø  Membagi waktu belajar dan bermain dengan baik,
Ø  Mengambil dan mengembalikan peralatan belajar pada tempatnya,
Ø  Tidak pernah terlambat masuk kelas.


c.       Tanggung jawab
Ø  menyelesaikan tugas yang diberikan ,
Ø  mengakui kesalahan,
Ø  melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di kelas seperti piket kebersihan,
Ø  Melaksanakan peraturan sekolah dengan baik,
Ø  Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah sekolah dengan baik,
Ø  Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu,
Ø  Mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan kepada teman,
Ø  Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah,
Ø  Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam kelompok di kelas/sekolah,
Ø  Membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan.

d.      Santun
Ø  Menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat,
Ø  Menghormati guru, pegawai sekolah, penjaga kebun, dan orang yang lebih tua,
Ø  Berbicara atau bertutur kata halus tidak kasar,
Ø  Berpakaian rapi dan pantas,
Ø  Dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah, tidak marah-marah
Ø  Mengucapkan salam ketika bertemu guru, teman, dan orang-orang di sekolah,
Ø  Menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak cemberut,
Ø  Mengucapkan terima kasih apabila menerima bantuan dalam bentuk jasa atau barang dari   orang lain.

e.       Peduli
Ø  Ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran, perhatian kepada orang lain,
Ø  Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, misal: mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit atau kemalangan,
Ø  Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki,
Ø  Menolong teman yang mengalami kesulitan,
Ø  Menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan lingkungan sekolah,
Ø  Melerai teman yang berselisih (bertengkar),
Ø  Menjenguk teman atau guru yang sakit,

f.        Percaya diri
Ø  Berani tampil di depan kelas,
Ø  Berani mengemukakan pendapat,
Ø  Berani mencoba hal baru,
Ø  Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik atau masalah,
Ø  Mengajukan diri menjadi ketua kelas atau pengurus kelas lainnya,
Ø  Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di papan tulis,
Ø  Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat,
Ø  Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya orang lain,
Ø  Memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan pendapat.

3.       Merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap yang telah ditentukan.
Karena KI-1 dan KI-2 bukan merupakan hasil pembelajaran langsung, maka perlu merancang pembelajaran sesuai dengan tema dan sub tema serta KD dari KI-3 dan KI-4. Dalam pembelajaran, memungkinkan munculnya sikap yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan bahwa penilaian sikap merupakan pembinaan perilaku sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan karakter siswa.  Setelah menentukan langkah-langkah perencanaan, guru menyiapkan format pengamatan yang akan digunakan berupa lembar observasi atau jurnal. Indikator yang telah dirumuskan digunakan sebagai acuan guru dalam membuat lembar observasi atau jurnal.
a.       Observasi
Instrumen yang digunakan adalah format observasi yang berupa matriks yang harus diisi oleh guru berdasarkan hasil pengamatan dari perilaku peserta didik dalam satu semester.



 
                       Tabel Contoh Lembar Observasi

 Pelaksanaan pengamatan diisi kegiatan saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Hasil observasi dirangkum dalam format jurnal perkembangan sikap.

 
           Tabel. Contoh Format Jurnal Perkembangan Sikap

Selain observasi, penilaian sikap dapat dikonfirmasi melalui penilaian diri dan penilaian antarteman.

1.2.        Pelaksanaan
Penilaian sikap (afektif) disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Adapun langkah-langkah pelaksanaan penilaian sikap (afektif) sebagai berikut :
1)       Mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa melaksanakan diskusi, kerja kelompok, tanya jawab, guru dapat melakukan penilaian aspek sikap sesuai dengan sikap yang muncul dari pembelajaran tersebut. Instrumen yang digunakan lembar pengamatan disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran dan sikap yang dinilai. Di luar pembelajaran, penilaian sikap dilakukan melalui observasi siswa saat istirahat, di perpustakaan, kantin,  dan sebagainya selama masih dalam jam belajar di sekolah.

2)       Mencatat perilaku-perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi.
Peserta didik yang menunjukkan sikap menonjol baik positif maupun negatif dirangkum di dalam jurnal oleh guru dalam satu semester. Guru kelas menggunakan satu lembar observasi untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya, sedangkan guru muatan pelajaran menggunakan satu lembar observasi untuk setiap kelas yang diajarnya. Pembina kegiatan ekstrakurikuler menyerahkan hasil penilaiannya. Minimal pada pertengahan dan akhir semester guru muatan pelajaran dan pembina ekstrakurikuler menyerahkan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik kepada gurukelas untuk diolah lebih lanjut. Hasil penilaian dirapatkan melalui dewan guru untuk menentukan nilai pada rapor peserta didik.

 3)    Menindaklanjuti hasil pengamatan
Hasil pengamatan dan catatan guru tentang aspek sikap peserta didik dibahas oleh seluruh guru minimal dua kali dalam satu semester.  Pembahasan tersebut untuk menindaklanjuti hasil penilaian sikap peserta didik. Pada dasarnya setiap peserta didik diasumsikan berperilaku baik,  namun hasil penilaian lebih ditekankan pada peningkatan dan ada pula yang mengalami penurunan terhadap sikap peserta didik. Sebagai tindak lanjut bagi peserta didik yang mengalami peningkatan, perlu diberikan suatu penghargaan baik secara verbal maupun non-verbal, sedangkan untuk peserta didik yang mengalami penurunan sikap maka perlu diberikan program pembinaan atau motivasi.





Tabel. Contoh Pengisian Jurnal Sikap Spiritual





Tabel Contoh Pengisian Jurnal Sikap Sosial
1.3.        Pengolahan
Hasil penilaian sikap direkap setiap selesai satu tema oleh guru. Data hasil penilaian tersebut dibahas minimal dua kali dalam satu semester. Pembahasan hasil penilaian akan menghasilkan deskripsi nilai sikap peserta didik. Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai sikap selama satu semester sebagai berikut :
a.       Guru kelas dan guru muatan pelajaran mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta didik yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.
b.      Guru kelas membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester  (jangka waktu bisa disesuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan).
c.       Guru kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru muatan pelajaran  (PJOK dan Agama) dan warga sekolah (guru ekstrakurikuler, petugas kebersihan dan penjaga sekolah). Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru muatan pelajaran, guru kelas menyimpulkan atau merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.

Dibawah ini disajikan rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap selama satu semester :
1.       Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya:
2.       ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
3.       Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didikyang sangat baik dan/atau baik dan yang mulai atau sedang berkembang.
4.       Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut diasumsikan BAIK.
5.       Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilaisikap peserta didikberdasarkan sikap peserta didik pada masa akhir semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, guru muatan pelajaran dan guru kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang.
6.       Apabila peserta didik memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif,  deskripsi sikap peserta didik tersebut dirapatkan dalam forum dewan guru pada akhir semester.





Tabel. Alur Pengolahan Penilaian Sikap (Afektif)